Simpai ; Sumatran Surili (Presbytis melalophos) merupakan salah satu lutung endemik pulau sumatera, famili
dari Cercopithecidae yang kerap disebut Simpai atau Surili Sumatera pun
termasuk primata langka dan terancam punah. IUCN memasukkan jenis ini kedalam
daftar merah sebagai spesies Near Threatened (hampir terancam). Di Bengkulu sendiri dikenal
dengan sebutan simapi dan Chi-cha.
Penyebaran
Pada umumnya semua jenis simpai
hanya tersebar di Pulau Sumatera, Mulai dari Sumatera bagian ujung selatan ke
utara hingga Sungai Wampu dan Sungai Simapang Kiri, di bagian utara. Khusus
penyebaran di Bengkulu terdapat dua subspecies yakni Presbytis melalophos
melalophos dan Presbytis melalophos alba, Presbytis melalophos melalophos ini
tesebar di kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong,
Bengkulu Utara dan Mukomuko sedangkan Presbytis melalophos bicolor tersebar di
Kabuoaten Bengkulu Selatan dan Kaur.
* Presbytis melalophos melalophos ; warna dominan
merah dan hitam, Bagian ventral (sisi depan atau perut) berwarna putih
kemerahan. Bagian dorsal (punggung) berwarna merah kekuningan kuning. Ekor
berwarna gelap. Subspesies ini memiliki jambul berwarna merah kehitaman. Tangan
dan kaki hitam atau warna yang sama dengan anggota badan.
* Presbytis melalophos bicolor ; warna dominan
putih, Bagian dahi memiliki pinggiran
hitam dan mata yang dikelilingi oleh kulit abu-abu atau abu-abu kebiruan.
Moncong hitam dengan dagu berwarna abu-abu. Mahkotanya memiliki garis hitam.
Tubuh bagian dorsal Coklat gelap sedang bagian ventral berwarna putih. Ekor
hitam (bagian luar) dan putih (bagian dalam).
Habitat
Simpai lebih suka tinggal di
hutan-hutan pedalaman dan sering dijumpai pada hutan primer dataran rendah
sampai pegunungan hingga 2.500 mdpl. Mereka jarang dijumpai pada daerah
rawa-rawa tepian aliran sungai. Penyusutan hutan menyebabkan mereka
kadang-kadang dijumpai di daerah perkebunan.
Simpai memakan buah-buahan,
bunga, biji pucuk daun dan beberapa serangga kecil. Menurut hasil penelitian,
Simpai mengkonsumsi lebih dari 55 jenis tumbuhan yang berbeda. Komposisi pakan
Simpai ini antara daun 33%, buah 46%, bunga 17% dan makanan lainnya 4%.
Populasinya mengalami penurunan
akibat rusaknya habitat akibat deforestasi dan alih fungsi lahan. Selain hilangnya habitat, ancaman utama
terhadap Simpai adalah perburuan untuk dijual sebagai hewan peliharaan.
Prilaku
Simpai hidup dalam kelompok
dengan komposisi yang tidak tetap. Ada kalanya satu jantan dengan beberapa
betina (One male-multi female). Namun kadang-kadang dijumpai dalam beberapa
betina (multimale-multifemale). Jumlah anggota kelompok 8-12 ekor .
Aktivitas Harian
Simpai merupakan hewan diurnal
(aktif di siang hari) dan arboreal (banyak beraktitas di pohon). Sebagai penghuni
berbagai lapisan hutan tropic, primata ini memiliki berbagai cara pergerakan. Bila
berpindah dari dahan kedahan, mereka kadang-kadang meloncat. Namun, tida jarang
pula mereka menggunakan keemat anggota tubuhnya (quadrupedal) jika dahan yang
dilalui berukuran besar. Simpai pun sering terlihat bergelayutan
(semi-brakiasi), dan memanjat bila ingin mencapai dahan yang lebih tinggi. Luas
daerah jelajah mencapai 10 – 30 ha, sedangkan pergerakan harian mencapai
rata-rata 1.300 meter perharinya. Simpai juga mempunyai adaptasi yang cukup
tinggi terhadap perubahan habitat, seperti lokasi penebangan hutan atau daerah
perkebunan. Pada daerah tersebut, kelompok Simpai sering melakukan pergerakan
di dasar hutan, karena pohon-pohon yang besar sudah banyak ditebang. Dalam keadaan
seperti ini, biasanya anggota kelompok terpecah menjadi beberapa subkelompok,
dan banyak mengkonsumsi daun.
Suara
Kelompok Simpai bersuara pada
pagi hari, antara pukul 05.00 sampai 09.00. Suara terdengar seperti
ka..ka..ka..ka.ka..ka..ka..ka..ka..ka..ka.. dan umumnya dikeluarkan oleh jantan
dengan lompatan ke atas dan kebawah pada dahan.
Seperti pada primata lain, suara tersebut berpungsi sebagai tanda
bahaya. Jantan dewasa dominan biasanya mengeluarkansuaranya pada pagi hari untuk mengawali perpindahan
tempat kelompok yang didampinginya. Suara yang sama akan di ulang apabila anggota
kelompok terpencar, atau sedang berjumpa dengan kelompok lain.
Comments
Post a Comment