Nama Inggris :Bornean Gibbon
Nama Indonesia :Owa Kelawat
Nama Kapuas Hulu :Kelempiau
Owa Kelawat (Hylobates muelleri) dikategorikan ke dalam status Genting (Endangered, EN) oleh IUCN, Appendix I oleh CITES, sebagian penyebabnya adalah hilangnya atau berkurangnya luas hutan yang menjadi habitat Owa ini.
Sumber
Geissmann, T. & Nijman, V. 2008. Hylobates muelleri . The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T39888A10270564. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T39888A10270564.en. Downloaded on 29 December 2019.
:https://www.researchgate.net/publication/303407859_Habitat_fragmentation_Owa_Kelawat_Hylobates_muelleri_in_the_area_of_the_settlement_of_Samarinda_East_Kalimantan_Fragmentasi_Habitat_Owa_Kelawat_Hylobates_muelleri_Di_Kawasan_Pemukiman_Samarinda_Kalima [accessed Dec 29 2019].
Nama Indonesia :Owa Kelawat
Nama Kapuas Hulu :Kelempiau
Owa Kelawat (Hylobates muelleri) adalah satwa terkecil dalam family Hylobatidae; merupakan primate tidak berekor (Payne et al., 2000) dan hidup secara berkelompok dan mempertahankan teritorinya dengan suara atau tanda-tanda khusus lainnya (Alikodra, 2004). Owa jenis ini dikenal juga dalam nama lain sebagai Gibbon Kalimantan atau Gibbon Abu-abu Kalimantan atau Kelampiau. Satwa ini memiliki ciri fisik kecil dan berbulu dihampir seluruh tubuhnya, dengan warna dominan coklat atau abu-abu. Pada bagian wajah, warna coklat/abuabu bulu Owa Kelawat lebih terang dan pada kepala bagian atas berwarna lebih gelap sehingga terlihat seperti memakai topi. Ciri lain adalah lengan yang lebih panjang daripada kaki. Berat tubuh Owa Kelawat dewasa adalah rata-rata 5,7 kg. Pada pagi hari, satwa diurnal ini memiliki kebiasaan mengeluarkan suara yang keras, panjang dan mengalun, dengan daya jangkau hingga 2 km.
Owa Kelawat merupakan satwa endemik Kalimantan bagian utara dan timur. Merupakan satwa arboreal sejati karena seluruh aktifitas hidupnya dilakukan pada bagian tajuk atas. Kaki yang sangat pendek bahkan hampir tidak pernah digunakan untuk aktifitas berjalan. Untuk berpindah tempat, tangan lebih banyak difungsikan, yaitu dengan cara berayun dari cabang ke cabang lain atau ke pohon yang lain. Termasuk dalam aktifitas mencari makanan. Sehingga demikian, keberadaan hutan atau kawasan yang bertegakan menjadi syarat penting keberlangsungan hidup bagi Owa Kelawat. Terutama tegakan yang memiliki pohon buah sebagai sumber pakan, seperti Cempedak, Rambutan dan lainnya.
Owa Kelawat (Hylobates muelleri) adalah memiliki sifat monogami, satu kelompok biasanya teridiri dari 4-6 ekor, pada pagi hari kita dapat menengar suara call morning, owa ini bisa menjadi alaram pagi karena biasaya jam 5 mereka sudah berbunyi.
Berikut ini video Owa Kelawat sedang meloncat sembari bernyanyi
Berikut ini video Owa Kelawat sedang meloncat sembari bernyanyi
Owa Kelawat (Hylobates muelleri) dikategorikan ke dalam status Genting (Endangered, EN) oleh IUCN, Appendix I oleh CITES, sebagian penyebabnya adalah hilangnya atau berkurangnya luas hutan yang menjadi habitat Owa ini.
Sumber
Geissmann, T. & Nijman, V. 2008. Hylobates muelleri . The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T39888A10270564. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T39888A10270564.en. Downloaded on 29 December 2019.
:https://www.researchgate.net/publication/303407859_Habitat_fragmentation_Owa_Kelawat_Hylobates_muelleri_in_the_area_of_the_settlement_of_Samarinda_East_Kalimantan_Fragmentasi_Habitat_Owa_Kelawat_Hylobates_muelleri_Di_Kawasan_Pemukiman_Samarinda_Kalima [accessed Dec 29 2019].
Comments
Post a Comment